Samarinda – Songgoritty Group melihat peluang besar di Kalimantan Timur untuk berinvestasi di KEK MBTK. Harry Phon selaku Founder Songgoritty Group secara detail menjelaskan rencana investasi manufaktur yang akan dilakukan di KEK MBTK kepada Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor bertempat di ruang kerjanya, Kamis (14/7).
Dalam hal ini, MBS sebagai mayoritas pemegang saham di PT MBTK tentunya sangat memerlukan peran investor untuk masuk bersama di dalam PT MBTK dalam membangun kawasan industri dan kawasan kepelabuhanan yang bersifat internasional dengan status KEK.
Sehingga jika berbicara mengenai Songgoritty, maka dalam penjelasannya Songgoritty menyanggupi untuk masuk di dalam tubuh PT MBTK namun dengan mensyaratkan agar lahan 2.000 hektar sebagai dasar investasi bisnis ekosistem yang diharapkan bisa terwujud.
Direktur Utama PD Melati Bakti Satya Aji Mohammad Abidharta Hakim berharap akan ada multiplayer effect yang tidak hanya berdampak bagi Perusda MBS saja melainkan juga akan memiliki imbas kepada Kutai Timur dan Kalimantan Timur. Tentunya kedepan akan banyak peningkatan pendapatan hasil daerah sekaligus momentum dalam menciptakan upaya iklim investasi yang sehat di sekitar kawasan dan dipastikan akan meningkatkan devisa bagi negara.
Hal itu mengingat bahwa potensi investasi ini sangat besar untuk Indonesia karena setidaknya ada sekitar 12,7 juta rencana pembangunan perumahan oleh pemerintah Indonesia. Songgoritty sendiri berencana menyiapkan 500.000 rumah di seluruh Indonesia untuk tahap awal dan akan ditingkatkan di tahapan berikutnya hingga 1 juta sampai 1,5 juta unit rumah setiap tahunnya. Harga rumah yang akan dibangun Songgoritty ditaksir berkisar Rp 220 juta per unit. Dikatakan, ini merupakan niat baik mereka juga untuk membantu masyarakat miskin agar bisa memiliki rumah.
Konsep rumah sewa milik, mereka tawarkan dengan berbagai diskon pembayaran hingga 6 bulan dan satu tahun, serta bonus lainnya jika peserta mampu membayar tepat waktu setiap tahunnya. Peserta juga akan menerima fasilitas kesehatan, pendidikan hingga saving dana saat pembayaran sewa berakhir.
“Saya harapkan komitmen-komitmen pendanaan serta teknologi tadi dapat dijadikan satu dengan konsep yang brilian sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa manfaatnya bagi Kaltim dan Indonesia,” Abi mengakhiri saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/7).